Showing posts with label ILMU MENGENAL ALLOH. Show all posts
Showing posts with label ILMU MENGENAL ALLOH. Show all posts

Friday 11 March 2016

SALAH KAPRAH TENTANG KURSI ALLAH


(Copas dari blog Pak Agus Mustofa) via Tauhid - The Real Freedom 

Salah satu pelajaran Tauhid yang sering kita salah-pahami adalah tentang ‘Kursi Alllah’. Seorang jamaah umroh pernah saya tanya tentang persepsinya terhadap Allah, saat dia menjalankan shalat ‘menghadap’-Nya. ‘’Apakah yang terbayang di dalam benak Anda tentang Allah, ketika Anda shalat?’’ Dia menjawab: ’’Allah berada di depan saya, sedang duduk di atas Singgasana-Nya…’’.
Tentu saja ini salah kaprah. Sehingga saya perlu mengajaknya diskusi cukup lama untuk menjelaskan berbagai statement al Qur’an yang bisa menjebak persepsi kita dalam memahami-Nya. Masalahnya, memang, Allah memperkenalkan Diri-Nya di dalam Al Qur’an dengan menggunakan bahasa personifikasi manusia.

Thursday 17 December 2015

ILMU MENGENAL ALLAH - Oleh KH. Abdullah Gymnastiar



Wahai Allah yang Maha Menatap,Berkahi majelis ini. Jadikan majelis ini, menjadi mejelis yang benar-benar Engkau Sukai. Jadikan pertemuan ini (membuat) kami semakin mengenalMu, semakin yakin padaMu, semakin bersungguh-sungguh padaMu. Wahai yang Maha Tahu semua ilmu, Karuniakan kepada kami ilmu yang membuat hidup kami lurus di jalanMu. Ilmu yang bisa menyampaikan kami (untuk) bisa bertemu denganMu. Kami berlindung kepadaMu dari ilmu amal yang tiada Engkau Sukai. Engkaulah pemilik kebenaran, Ya Allah. Engkaulah pemilik hati kami, Engkaulah yang Kuasa Menghujamkan hati siapapun yang Engkau Kehendaki. Engkaulah yang Melindungi dari setiap ilmu, amal yang tiada Engkau sukai. Cukuplah Engkau bagi kami. Hasbunallah wa nimal wakil, nimal maula wa niman nashir. Amin ya Allah ya Rabbal ‘alamin.

Monday 14 September 2015

TANYA JAWAB ( ILMUWAN ATHEIS VS ABU HANIFAH )



Atheis : Pada tahun berapakah Tuhan-mu dilahirkan?
Abu Hanifah : Allah berfirman “Dia (Allah) tidak dilahirkan dan tidak pula melahirkan”.
Atheis : Masuk akalkah bila dikatakan bahwa Allah adalah yang pertama dan tidak ada sesuatu sebelum-Nya?, pada tahun berapa Dia ada?
Abu Hanifah : Dia (Allah) ada sebelum adanya sesuatu.
Atheis : Kami mohon diberikan contoh yang lebih jelas dari kenyataan!
Abu Hanifah : Tahukah tuan tentang perhitungan?
Atheis : Ya.
Abu Hanifah : Angka berapa sebelum angka satu?
Atheis : Tidak ada angka (nol).
Abu Hanifah : Kalau sebelum angka satu tidak ada angka lain yang mendahuluinya, kenapa tuan heran kalau sebelum Allah Yang Maha satu yang hakiki tidak ada yang mendahului-Nya?
Atheis : Dimanakah Tuhan-mu berada sekarang?, sesuatu yang ada pasti ada tempatnya.
Abu Hanifah : Tahukah tuan bagaimana bentuk susu?, Apakah di dalam susu itu keju?
Atheis : Ya, sudah tentu.
Abu Hanifah : Tolong perlihatkan kepadaku di mana, di bagian mana tempatnya keju itu sekarang?
Atheis : Tak ada tempat yang khusus. Keju itu menyeluruh meliputi dan bercampur dengan susu di seluruh bagian.
Abu Hanifah : Kalau keju makhluk itu tidak ada tempat khusus dalam susu tersebut, apakah layak tuan meminta kepadaku untuk menetapkan tempat Allah Ta’ala?, Dia tidak bertempat dan tidak ditempatkan!
Atheis :Tunjukkan kepada kami dzat Tuhan-mu, apakah ia benda padat seperti besi, atau benda cair seperti air, atau menguap seperti gas?
Abu Hanifah : Pernahkan tuan mendampingi orang sakit yang akan meninggal?
Atheis :Ya, pernah.
Abu Hanifah : Sebelum ia meninggal, sebelumnya dia bisa berbicara dengan tuan dan menggerak-gerakan anggota tubuhnya. Lalu tiba-tiba diam tak bergerak, apa yang menimbulkan perubahan itu?
Atheis : Karena rohnya telah meninggalkan tubuhnya.
Abu Hanifah : Apakah waktu keluarnya roh itu tuan masih ada disana?
Atheis : Ya, masih ada.
Abu Hanifah: Ceritakanlah kepadaku, apakah rohnya itu benda padat seperti besi, atau cair seperti air atau menguap seperti gas?
Atheis : Entahlah, kami tidak tahu.
Abu Hanifah : Kalau tuan tidak boleh mengetahui bagaimana dzat maupun bentuk roh yang hanya sebuah makhluk, bagaimana tuan boleh memaksaku untuk mengutarakan dzat Allah Ta’ala?!!
Atheis : Ke arah manakah Allah sekarang menghadapkan wajahnya? Sebab segala sesuatu pasti mempunyai arah?
Abu Hanifah : Jika tuan menyalakan lampu di dalam gelap malam, ke arah manakah sinar lampu itu menghadap?
Atheis : Sinarnya menghadap ke seluruh arah dan penjuru.
Abu Hanifah : Kalau demikian halnya dengan lampu yang cuma buatan itu, bagaimana dengan Allah Ta’ala Pencipta langit dan bumi, sebab Dia nur cahaya langit dan bumi.
Atheis : Kalau ada orang masuk ke surga itu ada awalnya, kenapa tidak ada akhirnya? Kenapa di surga kekal selamanya?
Abu Hanifah : Perhitungan angka pun ada awalnya tetapi tidak ada akhirnya.
Atheis : Bagaimana kita boleh makan dan minum di surga tanpa buang air kecil dan besar?
Abu Hanifah : Tuan sudah mempraktekkanya ketika tuan ada di perut ibu tuan. Hidup dan makan minum selama sembilan bulan, akan tetapi tidak pernah buang air kecil dan besar disana. Baru kita melakukan dua hajat tersebut setelah keluar beberapa saat ke dunia.
Atheis : Bagaimana kebaikan surga akan bertambah dan tidak akan habis-habisnya jika dinafkahkan?
Abu Hanifah : Allah juga menciptakan sesuatu di dunia, yang bila dinafkahkan malah bertambah banyak, seperti ilmu. Semakin diberikan (disebarkan) ilmu kita semakin berkembang (bertambah) dan tidak berkurang.
“Ya! kalau segala sesuatu sudah ditakdirkan sebelum diciptakan, apa yang sedang Allah kerjakan sekarang?” tanya Atheis.
“Tuan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dari atas mimbar, sedangkan saya menjawabnya dari atas lantai. Maka untuk menjawab pertanyaan tuan, saya mohon tuan turun dari atas mimbar dan saya akan menjawabnya di tempat tuan”, pinta Abu Hanifah.
Ilmuwan kafir itu turun dari mimbarnya, dan Abu Hanifah naik di atas.
“Baiklah, sekarang saya akan menjawab pertanyaan tuan. Tuan bertanya apa pekerjaan Allah sekarang?”.
Ilmuwan kafir mengangguk.
“Ada pekerjaan-Nya yang dijelaskan dan ada pula yang tidak dijelaskan. Pekerjaan-Nya sekarang ialah bahwa apabila di atas mimbar sedang berdiri seorang kafir yang tidak hak seperti tuan, Dia akan menurunkannya seperti sekarang, sedangkan apabila ada seorang mukmin di lantai yang berhak, dengan segera itu pula Dia akan mengangkatnya ke atas mimbar, demikian pekerjaan Allah setiap waktu”.
Para hadirin puas dengan jawaban yang diberikan oleh Abu Hanifah dan begitu pula dengan ilmuwan besar atheis tersebut dia mengakui kecerdikan dan keluasan ilmu yang dimiliki Abu Hanifah.

Monday 7 September 2015

Nabi Ibrahim Mencari Tuhan



Benarkah Nabi Ibrahim pernah mencari Tuhan? katanya, itu ada di Quran, surat al-An’am ayat 75 – 80. Berarti dulu beliau orang kafir?
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Sebelum kita membahas tentang ayat itu, terlebih dahulu kita memahami kesyirikan yang terjadi pada umatnya Nabi Ibrahim.
Keyirikan yang dilakukan oleh umatnya Ibrahim bentuknya adalah penyembahan terhadap bintang-bintang dan benda-benda langit.

Wednesday 28 May 2014

NAMA TUHAN ADA BERAPA?


Nama tuhan ada berapa?
Apakah Tuhan itu Tuhan semua bangsa?
Apakah ada nama Tuhan di dalam setiap bahasa?
Apakah ada nama Tuhan bagi kaum semut?
ADA.
Lalu mengapa Anda gelisah dan kehilangan rasa percaya diri kalau mendengar nama Tuhan disebut dalam bahasa yang tidak Anda kenal?
Jangan batasi kekuasaan Tuhan, karena semua kekuasaan Tuhan adalah Nama-Nya.
MARIO TEGUH

KENAPA DO'A HARUS DIULANG-ULANGI? TUHAN KAN MAHA MENDENGAR?



"TUHAN itu kan Maha Mendengar, kenapa do’anya harus saya ulang-ulangi?"

Doa itu dua arah, satu ke arah Tuhan Yang Memberi, dua kepada orang yang harus pantas menerima. Do’a itu diulangi bukan supaya Tuhan dengar, tapi supaya orang ini memantaskan diri ingat bahwa dia meminta.

1. doa itu berangkat dari hati, tapi hatinya dipake utk merasa tdk baik, su’udzon. Maka disini do’a perlu diulangi.
2. doa berangkat dari pikiran, tapi pikirannya digunakan utk bermuslihat utk korupsi berjamaah. Batal toh do’anya? Batal.
Berarti pengulangan itu bukan untk Tuhan. Kita itu dilahirkan dengan semua do’a yang sudah diketahui Tuhan. Berarti pengulangan do’a itu untuk kita. Pengulangan do’a penting utk mengingatkan kita akan do’a kita.

Dikutip dari: Pak Mario Teguh

Featured post

JIKA ALLAH MEMBUKA AIB KITA DAN KITA DIHINA ORANG - Oleh KH. ABDULLAH GYMNASTIAR (AA GYM)

Saudaraku. Menurut saya bagus jika Allah SWT membuka aib kita. Supaya kita tidak sibuk ingin dipuji. Asalkan dengan dibukanya aib kita...