Friday 6 May 2016

MUDAHKANLAH URUSAN DAN JANGAN DIPERSULIT [PESAN NABI MUHAMMAD S.A.W.]



Pesan Nabi Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam:

حَدَّثَنَا يَحْيَى حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ مُعَاذًا وَأَبَا مُوسَى إِلَى الْيَمَنِ قَالَ يَسِّرَا وَلَا تُعَسِّرَا وَبَشِّرَا وَلَا تُنَفِّرَا وَتَطَاوَعَا وَلَا تَخْتَلِفَا

"Mudahkanlah (urusan) & jangan dipersulit. Berilah kabar gembira & jangan membuat orang lari (tidak tertarik) & bekerja samalah kalian berdua & jangan berselisih". [HR. Bukhari No.2811].

Hadits Bukhari No.2811 Secara Lengkap:

"Telah bercerita kepada kami [Yahya] telah bercerita kepada kami [Waki'] dari [Syu'bah] dari [Sa'id bin Abi Burdah] dari [bapaknya] dari [kakeknya] bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam mengutus Mu'adz dan Abu Musa ke negeri Yaman dan Beliau berpesan: "Mudahkanlah (urusan) dan jangan dipersulit. Berilah kabar gembira dan jangan membuat orang lari (tidak tertarik) dan bekerja samalah kalian berdua dan jangan berselisih".


=====

يسروا [ Permudahkanlah ] yakni, tempuhlah jalan-jalan yang mempermudah dan memperingan, sama saja apakah dalam hal yang berkaitan dengan amalan-amalan kalian atau Muamalah-muamalah kalian kepda selain kalian, oleh karena inilah diantara petunjuk Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam adalah :

'Aisyah radhiallahu 'anha berkata:

"Tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi pilihan dari dua perkara yang dihadapinya, melainkan beliau mengambil yang paling ringan selama bukan perkara dosa. Seandainya perkara dosa, beliau adalah orang yang paling jauh darinya. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Maka wahai saudara-saudariku Fillah… pilihlah sesuatu yang paling mudah untukmu pada semua keadaanmu, sampaipun dalam urusan ibadahmu, mu’amalahmu bersama manusia, bahkan pada segala sesuatu. Dikarnakan yang namanya kemudahan itulah yang diinginkan oleh Allah terhadap kita, Allah berfirman :

"Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu” [ Al-Baqarah : 185 ]

Sebagai contoh : Apabila engkau memiliki dua jalan untuk menuju Masjid, satu jalan penuh dengan kesusahan padanya terdapat bebatuan, kerikil tajam, duri dan sebagainya. Sementara yang satunya, gampang untuk ditempuh.... Maka yang afdhal untuk engkau ambil adalah jalan yang kedua ini.

Contoh lain : Apabila disana ada dua air, yang satunya sangat dingin yang apabila engkau menggunakannya engkau akan sakit, sementara yang satunya normal seperti biasa, maka yang afdhl engkau pilih yang lebih mudah. Demkian pula apabila engkau hendak melaksanakan ibadah Haji lebih mudah menggunakan mobil ketimbang mengggunakan unta maka yang harus engkau pilih adalah menggunakn kendaraan mobil, ini yang afdhal.

Saudara-saudariku, setiap apa yang memberikan kemudahan kepadamu maka itu yang afdhal selama itu tidak mengandung dosa. Adapun apabila suatu ibadah yang tidak bisa dilaksanakan kecuali dengan kesulitan, dan masyaqqah (kesulitan) ini tidak bisa gugur darimu, maka laksanakanlah ibadah tersebut sesungguhnya ini adalah tambahan pahala bagimu, seperti halnya menyempurnakan wudhu pada keadaan yang tidak disukai ini termasuk amalan yang akan mengangkat derajat seseorang dan sebagai pelebur dosa baginya. Lain halnya, keadaan seseorang yang pergi untuk lebih memilih jalan yang sulit bersamaan dengan yang sebenarnya ada disana jalan yang lebih memudahkan, maka orang ini memnyelisihi hal yang afdhal, maka yang afdhal adalah ittiba’ (mengikuti/menerima) kepada yang lebih mudah pada setiap segala sesuatu.

Pembaca yang budiman.. coba kita lihat kepada ibadah puasa, Rasulullah SAW menyampaikan ;
لا يزال الناس بخير ما عجلوا الفطر_ وفى حديث آخر : وأخروا السحور...متفق عليه
[ Manusia akan senantiasa selalu berada pada kebaikkan selama mereka menyegerakan berbuka ] dalm hadits yang lain [ selama mereka mengakhirkn sahur ] Muttafaqn ‘alaih.

Kenapa seperti ini ? karena mengakhirkan sahur lebih memberikan kekuatan kepada orang yang melakukan ibadah puasa pada hari itu. Dan menyegerakan berbuka akan memberikan kemudahan, kelapangan terhadp jiwa yang berpuasa, apalagi kalau dia melewati hari-hari itu dengan kesusahan.

“Agama adalah mudah dan tidak seorangpun yang mempersulit dalam agama ini, kecuali ia akan terkalahkan”. [HR. Al-Bukhary (39), dan An-Nasa’iy(5034)]

Barakallahu fiikum.

*dinukil dengan beberapa perubahan dari link lain.

0 komentar:

Post a Comment

Featured post

JIKA ALLAH MEMBUKA AIB KITA DAN KITA DIHINA ORANG - Oleh KH. ABDULLAH GYMNASTIAR (AA GYM)

Saudaraku. Menurut saya bagus jika Allah SWT membuka aib kita. Supaya kita tidak sibuk ingin dipuji. Asalkan dengan dibukanya aib kita...