Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab radhiallahuanhu, dia
berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam
bersabda:
Sesungguhnya setiap perbuatan[1])tergantung niatnya[2]). Dan sesungguhnya
setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang
hijrahnya[3]) karena (ingin
mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan)
Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan
yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya
(akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin
Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj
bin Muslim Al Qusyairi An Naisaaburi di dalam dua kitab Shahih, yang merupakan
kitab yang paling shahih yang pernah dikarang).
Catatan:
1.
Hadits ini merupakan salah satu dari
hadits-hadits yang menjadi inti ajaran Islam. Imam Ahmad dan Imam Syafi’i
berkata: Dalam hadits tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu. Sebabnya adalah
bahwa perbuatan hamba terdiri dari perbuatan hati, lisan dan anggota badan,
sedangkan niat merupakan salah satu bagian dari ketiga unsur tersebut.
Diriwayatkan dari Imam Syafi’i bahwa dia berkata," Hadits ini mencakup
tujuh puluh bab dalam fiqh. Sejumlah ulama bahkan ada yang berkata," Hadits
ini merupakan sepertiga Islam.
2.
Sebab dituturkannya hadits ini, yaitu:
ada seseorang yang hijrah dari Mekkah ke Madinah dengan tujuan untuk dapat
menikahi seorang wanita yang konon bernama: “Ummu Qais” bukan
untuk meraih pahala berhijrah. Maka orang itu kemudian dikenal dengan
sebutan “Muhajir Ummi Qais” (Orang yang hijrah karena Ummu
Qais).
Kandungan Hadist:
1.
Niat merupakan syarat layak/diterima
atau tidaknya amal perbuatan, dan amal ibadah tidak akan menghasilkankan pahala
kecuali berdasarkan niat (karena Allah ta’ala).
2.
Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada
awal ibadah dan tempatnya di hati.
3.
Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata
karena Allah ta’ala dituntut pada semua amal shaleh dan ibadah.
4.
Seorang mu’min akan diberi ganjaran
pahala berdasarkan kadar niatnya.
5.
Semua perbuatan yang bermanfaat
dan mubah (boleh) jika diiringi niat karena mencari keridhaan
Allah maka dia akan bernilai ibadah.
6.
Yang membedakan antara ibadah dan adat
(kebiasaan/rutinitas) adalah niat.
7.
Hadits di atas menunjukkan bahwa niat
merupakan bagian dari iman karena dia merupakan pekerjaan hati, dan iman
menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah membenarkan dalam hati,
diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.
__________________________________________
Nota kaki:
1. Yang dimaksud perbuatan di sini adalah amal ibadah yang membutuhkan
niat.
2. Niat adalah keinginan dan kehendak hati.
3. Makna kata "Hijrah" secara bahasa: meninggalkan, sedangkan
menurut syariat artinya: meninggalkan negeri kafir menuju negeri Islam dengan
maksud bisa melakukan ajaran agamanya dengan tenang. Yang dimaksud dalam hadits
ini adalah perpindahan dari Mekkah ke Madinah sebelum Fathu Makkah (Penaklukan
kota Mekkah th. 8 H).
0 komentar:
Post a Comment