Saturday 9 February 2013

Wanita Gaul VS Pemuda Soleh jilid II

(Lanjutan cerita tentang seorang wanita gaul dan pemuda soleh jilid 1)

Wanita: "Terimakasih ya, aku semakin yakin untuk berhijab dan menutup aurat, Islam memang sangat memuliakan wanita. Subhanallah. Ngomong-ngomong Mas sudah punya pacar belum?"

Pemuda: "Mmm.. Saya belum punya dan bertekad tidak akan punya pacar."

Wanita: (Kebingungan)"Loh, kenapa? Bukannya semua muda-mudi sekarang punya temen istimewa"

Pemuda: "Begini Mba, kira-kira kalau Mba diberi hadiah handphone, ingin yang bekas atau yang masih baru??"

Wanita: "Ya jelas yang baru lah"

Pemuda: "Kalau suatu saat Mba menikah, mau pakai baju loakan yang harganya Rp.50.000/3 potong atau gaun istimewa yang harganya Rp.20juta keatas"

Wanita: "Ih.. Mas ini. Ya pasti saya pilih gaun istimewa, mana mau saya pakai baju loakan, udah bekas dipegang orang, gak steril lagi. hi..."

Pemuda: "Nah, begitu juga Islam memandang pacaran Mba. Kami, diajarkan untuk menjunjung ikat suci bernama pernikahan. menjadi pasangan yang saling mencintai karenaNya. Yang menjaga kesucian dan kehormatan dirinya sebelum akad suci itu terucap. Karena kami hanya ingin mempersembahkan yang terbaik untuk pasangan kami kelak"

Wanita: (Hatinya berdebar-debar tak menentu, kata-kata pemuda tadi menjadi embun bagi hatinya yang selama ini hampa. Matanya pun menetes) "Mas, aku semakin merasa banyak dosa. Masihkah ada pintu taubat untukku dengan semua yang sudah aku lakukan?"

Pemuda: (Matanya berbinar, perkataannya berat) "Mba, jikalah diibaratkan seorang musafir kehilangan unta beserta makanan dan minumannya di gurun pasir yang tandus. Maka kebahagiaan Allah menerima taubat hambanya lebih besar dari kebahagiaan musafir yang menemukan untanya kembali. Kalaulah kita datang dengan membawa dosa seluas langit, Allah akan mendatangi kita dengan ampunan sebesar itu juga. Subhanallah".

Wanita: (Berderai air matanya, segera ia usap dengan tisunya) "Terimakasih Mas, saya banyak mendapatkan pencerahan hidup. Semoga saya bisa berubah lebih baik. Saya butuh imam yang membimbing hidup saya, ...........(To be continued)"

*Semoga bermanfaat. ^_^
original: http://kajianspiritual212.blogspot.com

Aku Masih Perawan (Renungan Bagi Wanita Muslim)

Aku Masih Perawan (Renungan Bagi Wanita Muslim)

“Aku masih perawan, nggak pernah ciuman, pegangan tangan, bercumbu, atau jalan-jalan berdua saja dengan bukan muhrimku, dan dengan laki-laki manapun…”

glek….. “Masa sih…”

“Iya, AKU MASIH PERAWAN, JELAS….!!!!” aku masih perawan, utuh, murni 100 persen, tidak berkurang sedikitpun, aku tidak pernah “pacaran” seperti orang kebanyakan, aku lihat lelaki itu dari bagaimana pola pikir dikepalanya bukan “Pola Tangan dan Pola Matanya” melihatku.

“Bodoh loe,”

Biar, aku lebih suka dibilang “Bodoh” sebab bodoh itu melindungiku dari melakukan hal-hal “pintar” tapi sebenarnya aku sendiri TIDAK TAHU.

“Sekarang bukan zamannya neng,….”

Ya, benar, sekarang memang bukan jamannya menyembunyikan atau mengatakan “tabu” kalau bicara soal keperawanan, jaman sekarang sudah terbuka, orang bisa bicara dari sudut mana saja, dengan cara berfikir apa saja tentang keperawanan. silahkan. sorry, tapi tidak bagiku.

“Pantesan, sekarang blom dapat pacar…”

“Aku …..cari suami yang bisa dijadikan pacar, bukan pacar yang belum tentu jadi Suami“

“Kolot, Kuno, Nggak Gaul, Nggak ngikutin trend…”

“ah nggak papalah, toh yang bilang aku Kolot, Kuno, Nggak Gaul, Nggak ngikutin trend, itu kan manusia, Tuhan nggak”

“Sok Munafik…!!!!”

“Kalau munafik itu orang yang nggak konsisten, ngomong ini tapi ngelakuin ini, tapi menjaga keperawanan itu kewajiban”

“Sok Suci….!!!!”

“Bukankah “Kesucian” seorang wanita memang harus dijaga, ada orang aneh bilang : “Kamu perempuan tuh memang anak ayah dan ibumu, tapi sebenarnya kamu itu titipan suamimu pada mereka, jadi harus dijaga semuanya, jangan ada yang hilang. Dijaga sampai nanti dia siap membawamu pergi dari mereka dengan satu ikatan yang suci dan diridhoi . Emangnya kamu mau kalau nanti dibilang Ayah dan Ibumu tidak becus menjaga titipannya”

Kesimpulan:
Hidup ini pilihan dan setiap pilihan ada konsekuensinya, ada tanggung jawab baik dimata manusia maupun dimata Tuhan. silahkan lakukan apa saja karena itu hak dasar kita sebagai manusia bebas, tapi sebagai perempuan alangkah indahnya kalau kita bisa menjaga KEPERAWANAN kita secara utuh sampai nanti dipersatukan TUHAN dalam ikatan suci pernikahan, seperti kata orang aneh tadi,

Akar utama kebahagiaan kita dan pasangan kita itu kejujuran,bukan dengan “kebohongan”.

Sumber : Ayat-Ayat Cinta

Ketika Allah Mengajariku

Ketika Allah Mengajariku


Saat aku mulai mencintai seorang manusia, dan ternyata ia tidak berbalik mencintaiku..
Allah mengajariku bahwa hanya Dia yang boleh aku cintai..
Saat kuputuskan untuk tetap mencintainya dengan sepenuh hatiku..
Hingga hanya perih yang aku dapat..
Allah mengajariku bahwa aku hanya boleh menyerahkan seluruh hatiku pada-Nya..
Saat aku jatuh dari ketinggian pengharapan..
Allah mengajariku bahwa hanya bersama-Nya aku boleh terbang bebas ke langit pengharapan.
Saat aku tenggelam dalam lautan luka sesal..
Allah mengajariku bahwa penyesalan hanya akan membuatku semakin jauh kedasar..
Saat dia yang aku inginkan lebih memilih jiwa yang lain..
Allah mengajariku bahwa tidak semua yang aku inginkan bisa kau miliki..
Saat aku kehilangan seseorang yang pernah dan tidak pernah aku miliki..
Allah mengajariku untuk ikhlas dan menyadari bahwa mereka hadir hanya sekedar datang dan singgah sebentar..
Dan Dia memintaku untuk tidak bertanya, ‘Mengapa mereka hadir dan pergi begitu saja ?’
Karena di kehidupan, ada orang-orang yang datang dan pergi dengan alasan dan tujuan dan ada orang-orang yang datang dan pergi tanpa alasan dan tujuan..
Saat aku terkurung dalam segudang masalah dan kelamnya kesulitan..
Allah mengajariku ilmu kedewasaan dan ketegaran..
Saat aku mulai membiarkan jiwaku terjerembab didalamnya..
Allahpun mengajariku untuk melihat setiap masalah dan kesulitan itu dari segala sudut, hingga nampaklah keindahannya..
Saat semua orang tempat ku mengadu dan bergantung perlahan mulai menjauh,.
Allah mengajariku, bahwa hanya pada-Nyalah aku boleh mengadu dan bergantung..
Saat aku tidak memperoleh apa yang aku minta dari seorang manusia..
Allah mengajariku bahwa hanya pada-Nyalah aku boleh meminta..
Saat kasih sayang mereka perlahan luntur dan memudar..
Allah mengajariku bahwa hanya kasih sayang-Nyalah yang kekal dan abadi..
Saat mereka yang ku sayang mulai meninggalkanku karena alasan yang tak ku tahu..
Allah mengajariku bahwa mereka pergi agar mereka yang lebih baik datang..
Saat Allah mengajariku..
Aku semakin mengerti..
Dalam Penantian Aku Belajar
Dirimu… 
adalah sketsa wajah yang belum tergambar.adalah nama yang abjadnya belum terangkai. Adalah misteri yang masih berada dalam genggam kuasa-Nya…
Menunggu dipertemukan denganmu dalam naungan Cinta-Nya membuat ku banyak belajar..
Belajar memaknai kesendirian..
Kesendirian bukanlah sesuatu yang memalukan. Karena kesendirian membuat ku lebih terjaga. Membuat ku lebih dekat dan lebih mengenal-Nya. Mengajariku untuk meletakkan cintaku pada_nya di atas segala cinta..
Belajar tentang kesabaran..
Bahwa menunggu dipertemukan denganmu ibarat menunggu lumpur mengendap hingga menghasilkan air yang jernih. Pertemuan dengan mu selalu ku yakini. Walau ku tak tau kapan saat indah itu menjadi tepat.
Belajar tentang cinta..
Bahwa cinta-Nya adalah yang terakbar. Yang terbaqa’.. karena cinta-Nya lah sama detik ini aku masih tetap mampu menunggumu. Karena cinta-Nya pulalah kelak kita akan dipertemukan dalam ikatan yang DIA halalkan.. InsyaAllah..
Belajar memaknai kebersamaan..
Bahwa kebersamaan yang aku nikmati sekarang bersama keluargaku, teman-temanku dan orang-orang yang aku cintai adalah merupakan bagian dari sirklus kehidupan, yang seiring berjalannya waktu semua pasti akan berlalu.. akan sampai pada terminal yang memisahkan semua kebersamaan itu..
Saat ini biarkan aku dan dirimu berada dalam penjagaan-Nya.. untuk terus bermuhasabah diri saling memantaskan satu sama lain.. Hingga suatu saat kelak pada saat yang tepat dan terbaik pena lauh mahfuz-Nya bergerak mempertemukan dan mempersatukan kita dalam ikatan halal yang di ridhoi-nya dengan penuh keberkahan dari segala curahan Rahmat-Nya,,
Aamiin..
original: http://kajianspiritual212.blogspot.com

Memandang Diri yang Jati

Kamu sekalian suka berbicara dengan orang lain saja. Mengapa dengan diri sendiri tidak mau bicara?

Pendapat diri orang lain saja kamu pakai. Pendapat dirimu sendiri tidak kamu percaya?

Kamu sekalian suka memandang wajah orang lain. Wajah kamu sendiri mengapa tidak mau dikenal?

Kamu suka melihat diri-diri yang cantik. Diri kamu sendiri yang sangat cantik dan elok tidak mau kamu melihatnya?


Semua kembali ke diri. Ungkaplah kerahasiaan diri ini.

Diri yang mana?
Jangan bicara saja mengenal diri, tetapi diri yang tiada berdaging--tiada bertulang--tiada ber-ibu--tiada berbapak--tiada mati: hidup tidak dengan nyawa; tidak mau dikenal.
Syaikh Siradj
"Kenali Diri Sejati"

Peringatan keras:
Yang dimaksud diri sejati ini bukan Diri Tuhan.
Keputusan tauhid tetap: tiada makhluk yang bisa setara dengan Tuhan apalagi menjadi Tuhan.
Prinsip hulul dan ittihad itu haram dan sesat!

Dan dari Wabishah bin Ma’bad ra berkata, ‘Aku datang kepada Rasulullah saw., maka beliau bersabda, “Apakah engkau datang untuk bertanya tentang kebaikan?” Aku menjawab, “Benar, wahai Rasulullah.” Lalu beliau bersabda, “Mintalah fatwa kepada hatimu sendiri. Kebaikan adalah apa yang karenanya jiwa dan hati menjadi tentram. Dan dosa adalah apa yang mengusik jiwa dan meragukan hati, meskipun orang-orang memberikan fatwa kepadamu dan mereka membenarkannya.” (Ahmad dan Darimi)

original: Memandang Diri yang Jati | Muxlimo's Lair http://muxlimo.blogspot.com/2012/12/memandang-diri-jati.html#ixzz2KPuZhbJr
Follow us: @MUXLIMO on Twitter | Muxlimo on Facebook

Featured post

JIKA ALLAH MEMBUKA AIB KITA DAN KITA DIHINA ORANG - Oleh KH. ABDULLAH GYMNASTIAR (AA GYM)

Saudaraku. Menurut saya bagus jika Allah SWT membuka aib kita. Supaya kita tidak sibuk ingin dipuji. Asalkan dengan dibukanya aib kita...