01.pernah kusampaikan keluh kesahku pada-Nya tentang #gagal-nya seruanku pada ummat, tersirat dalam doa itu penisbatan kesalahan pd yg lain
02. namun di ujung waktu, aku menyesali, tak seharusnya aku berkeluh pada-Nya, karena sesungguhnya tak ada kata #gagal dalam kamus dakwah
03. bagi mukmin, semua urusan adalah baik, maka #gagal adalah bagian daripada keberhasilan, ia adalah bahan baku yang tak terpisahkan
04. teringat pula saat kekasihku diusir dengan batu dari thaif, kakinya beralir dakwah, mengadu Rasulullah pada Allah, namun tak rasa #gagal
05. dalam perjalanan selanjutnya, aku pun sadar bahwa #gagal sesungguhnya adl keberhasilan yg belum kita sadari bahwa itu adl keberhasilan
06. saat dakwah kita ditolak, maka kita tidak #gagal, namun menemukan bagaimana dakwah yang menghasilkan penolakan
07. saat hafalan AlQur'an kita minim, kita tidak #gagal, namun kita menemukan cara agar 'hafalan Al-Qur'an hanya sedikit'
08. #gagal datang dengan cara tertentu, resep tertentu, yang bila kita ulangi caranya, maka akan menghasilkan #gagal yang sama
09. karena itulah mukmin tak pernah menyalahkan ke-#gagal-an sebagai kambing hitam, mereka belajar darinya, agar kedepan tak #gagal
10. Rasulullah berucap "seorang mukmin tidak boleh dua kali jatuh dalam lubang yang sama" >> ambillah pelajaran dari #gagal
11. bila hari ini dakwah ditolak, maka esok hari jangan ulangi cara yang sama, bila bawa pisang tak mempan, besok bawalah ayam goreng
12. bila datang malam tak jumpa, maka datanglah sore hari, bila sore tak jumpa, shubuh pun jadi, itulah pengemban dakwah
13. tidak ada #gagal, yang ada hanya hasil, cara yang sama hasilkan yang sama, ingin hasil beda, gunakan cara berbeda
14. lagipula, bagi pengemban dakwah, mereka tak harap pujian, tepukan, dielu-elu, dan disanjung, bagi mereka pahala Allah lebih dari cukup
15. apapun hasil dakwah kita, 'argo bayaran' tetep jalan, mau apapun hasilnya, pahala sudah tetap, insya Allah
by Ustadz Felix Siauw
0 komentar:
Post a Comment